Ketika
berinvestasi saham, kita sebagai investor harus berlaku seperti
pengusaha. Pengusaha biasa punya pandangan jauh ke depan. Dalam mencapai
visi tersebut, biasa rela menunggu dan kadang bersikeras sampai tujuan
tercapai. Bisa saja orang lain mengatakan dia arogan atau keras kepala.
Yup, hal ini biasa dimiliki investor. Mereka harus yakin dulu dan
mengambil tindakan yang
tentu saja yang sudah dianalisa dengan baik tentang risiko dan reward
nya. Oleh karena itu, jangan heran jika seorang investor biasa suka
menyendiri, bukan gembar gembor, pom-pom saham. Dia hanya menunggu
sampai keadaan menjadi miliknya.
Seringkali
ketika dia mengungkapkan alasan membeli saham tersebut malah dibantah
atau diajak debat dengan orang yang tidak memegang saham tersebut. Oleh
karena itu, saya lebih setuju jika Anda sudah yakin lebih baik diam
saja, tidak ada gunanya berdebat untuk mengetahui siapa yang benar atau
salah ke depannya
Dahulu
sebelum 2016, batubara sangatlah dihindari. Berita negatif disana sini.
Batubara mencemari dan merusak lingkungan, dll. Jangan heran sehingga
harga coal jatuh dalam juga harga minyak yang jatuh dalam. Padahal
banyak juga hal-hal positif seperti coal adalah SDA yang gampang
ditambang dan digunakan juga dalam program jokowi 35 ribu MegaWatt yang
dimana program ini akan membutuhkan banyak sekali batubara. Dan akhirnya
pada awal 2016 harga coal rebound dan banyak perusahaan yang naik
tinggi, contoh : INDY yg naik sampai 42x dari lowest nya. Banyak
investor yang untung banyak karena mereka yakin bahwa ini hanya siklus.
Pada akhirnya coal dibutuhkan banyak perusahaan.
Investor
tentu saja harus punya sense of bussiness. Harus tahan uji, percaya
pada analisa sendiri dan teguh. Penulis pernah menginformasikan barang
yang sedang di hold kepada beberapa teman yang tidak memegang saham
tersebut. Dan hasilnya, bukan mereka kasi semangat malah kalau ada
berita negatif mengenai perusahaan tersebut langsung sebar ke saya dan
mereka malah lebih care ama perusahaan tersebut padahal mereka tidak
berinvestasi saham sama sekali. Susah ya lihat org senang. Eh malah
curcol. Haha. Sejak saat itu, penulis sudah tidak mau menginformasikan
barang yang ada dan juga tidak ada tuh keharusan menginformasikan kepada
orang lain. Hehe. Kecuali jika mereka menginvestasikan dana kepada
penulis.
Investor
ternama, Walter Schloss punya trauma ketika gurunya, Benjamin Graham
memberitahukan barang yang sedang dia punyai ketika lagi makan di
restoran dengan rekananannya krn tidak enak dengan mereka dan ia
menyebut perusahaan Lucas Steel dan dia saat tersebut belum selesai
mengakumulasi. Tidak berapa lama ternyata harga tersebut naik dengan
tajam karena terdengar berita bahwa Graham sedang mengoleksi barang
tersebut. Jadi harap maklum jika kenapa banyak investor tidak bawel
tentang barang- barang investasi mereka. Selamat berinvestasi!
No comments:
Post a Comment