Wednesday, February 6, 2019

TRADE LIKE CASINO

Orang sering mengira Bursa Indonesia itu tempat judi sehingga masih banyak yang tidak mau berinvestasi yang terlihat dari data bahwa asing masing menguasai 60% lebih kepemilikan saham-saham di BEI. Sebenarnya saya akui ada sekelompok orang yang berjudi di Bursa. Mereka adalah orang-orang yang membeli saham tidak pakai analisa, ikut analisa orang lain, bahkan spekulasi asal. Jangan heran banyak yang rugi parah dan meminta orang lain menjauhi Bursa.

Tapi tahukah Anda bahwa pemilik kasino ketika menjalankan usahanya mereka tidak sedang berjudi? Mereka tahu cara-cara mendapatkan keuntungan secara legal. Saya ambil contoh, mereka mengharapkan pendapatan yang untung bersih tiap bulan bahkan meningkat per tahun. Mereka menghitung detail statistik dan juga trend. Apakah mengeluarkan biaya? Jelas! Mereka membayar karyawan  dan juga menawarkan hadiah-hadiah menarik untuk dimenangkan. Jika tidak ada pengeluaran tersebut maka kasino itu akan tutup. 

Hal ini juga sama dengan trading saham. Jika trading tidak mau mengeluarkan biaya maka kita akan keluar dari bisnis ini. Mungkin saya tidak mau cutloss. Jangan menyesal jika tidak ikut pada “kereta saham” berikutnya. Dan bisa saja saham tersebut turun lebih dalam. 

Yang terpenting dalam trading adalah menjaga resiko yaitu kerugian yang bisa kita tanggung. Saya sangat suka dengan sifat Thomas Alfa Edison yang tidak pernah menyerah dalam usaha menciptakan lampu yang awet. Jika kita trading dan rugi itu bukanlah kegagalan tapi bahwa kita sudah pernah mengalami salah satu perdagangan saham yang gagal dan itu akan membimbing kita terus ke perdagangan yang lebih baik dimana kita sudah memahami kegagalan- kegagalan yang terdahulu. Selamat berinvestasi! 

No comments:

Post a Comment