Thursday, November 2, 2017

KESALAHAN TRADING 3 : MEMBELI IPO

Kali ini saya lanjut lagi untuk menshare kesalahan dalam trading yaitu membeli IPO. Apa itu IPO? IPO singkatan dari Initial Price Offering atau penawaran saham perdana. Jadi ketika suatu perusahaan mulai memasuki Bursa maka harga pertama yang ditawarkan itu yang disebut harga IPO. Tentu saja harga ini tidak ditembak begitu saja, tapi sudah dihitung berdasarkan pembukuan terdahulu. Wajar jika mereka mengagung-agungkan perusahaan yang akan ditawarkan seperti hendak menjual suatu barang kepada pasar. Reaksi market belum jelas sebelum benar-benar dipasarkan di dalam market yang volatil dan  yang dilakukan berjuta orang. Maka saya menganggap membeli IPO itu seperti berjudi, walau bisa dilihat indikasi harga naik atau turun dari beberapa faktor seperti : BUMN, Penjamin Efek, waktu hendak IPO, situasi market yang ada, dsb.

Saya pada tahun 2015 pernah dapat saham IPO PPRO, ternyata benar terbang walau sebentar saja tapi pada hari perdana tutup 10% sekitar 203  diatas resisten bulat, 200. Tapi lalu turun terus hingga menyentuh 130an. tapi saya menyadari hal yang tidak baik, maka oleh itu pas hari perdana langsung saya jual. Untung! tapi jika saya pegang terus hingga sekarang, dalam kurun 2 tahun naik hampir 600%, Wih!.. Namun, saya juga ada cerita jelek beli IPO yaitu saham KINO. Saya langsung rugi 5% di hari perdana IPO karena greedy dan salah analisa. Termakan omongan berita bahwa saham ini murah dan dikaitkan dengan MYOR dan UNVR, Tapi Market berkata lain. Buka harga IPO di 4200 akhirnya turun.

Menurut saya, lebih baik hindari saham IPO. Mau itu BUMN atau bukan karena analisa saham yang belum bergerak direspon pasar amat susah dan spekulasi gagal lebih besar. Daripada membeli kucing dalam karung, lebih baik biarkan bergerak 3-6bulan lalu coba analisa dan putuskan. Selamat berinvestasi!

No comments:

Post a Comment