Kali ini saya mau cerita kegagalan saya dalam trading. Saya tidak mau cerita yang di awang-awang selama ini dan hanya teori dan psikologis saja. Saya juga sering rugi, tapi yang terpenting disiplin untuk menjaga kerugian, walau nanti naik kembali tapi ya sudahlah memang bukan rezeki. Teringat selalu kutipan dari George Soros yaitu, "It's not whether you're right or wrong that's important, but how much money you make when you're right and how much you lose when you're wrong."
Iya benar banget, mau rugi 7 kali dan untung 3 kali dari 10 proses trading, maka tetap bisa untung asal kita membatasi kerugian dan mebiarkan profit berlari terus , tapi seringkali malah kebalikan. Justru membiarkan rugi terus dengan harapan bisa memantul lagi malah sebaliknya, terperosok lebih dalam dan ketika untung malah cepat-cepat dijual dan ternyata jalan terus. Makanya memahami dan menguasai psikologis sangat penting.Kembali ke laptop, kerugian saya yang ingin dibagikan adalah trading di emiten yang tidak liquid. Kalau mau trading, lebih baik di LQ45 atau saham yang liquid atau sedang ramai diperdagangkan. Jangan di tempat yang tidak liquid karena Percaya atau tidak Market Maker dengan seenaknya bisa mengatur bid & Offer sehingga membuat psikologis tidak rasional bahkan analisa teknikal tidak bisa jalan. Lain cerita kalau anda seorang investor, silakan anda beli saja. Saya perhatikan dari sejarah Lho Kheng Hong, Investor ternama di Indonesia, dia mencapai keuntungan yang luar biasa setelah 6 tahun berinvestasi pada perusahaan poultry MBSS yang notabene tidak liquid. Kalau trader, kita membutuhkan speed, liquid dan volatilitas saham tersebut kalau tidak gampang terjebak. Kiranya sharing ini dapat berguna. Selamat berinvestasi!