Tuesday, March 21, 2017

KESALAHAN TRADING 1 : TRADING DI SAHAM YANG TIDAK LIQUID


Kali ini saya mau cerita kegagalan saya dalam trading. Saya tidak mau cerita yang di awang-awang selama ini dan hanya teori dan psikologis saja. Saya juga sering rugi, tapi yang terpenting disiplin untuk menjaga kerugian, walau nanti naik kembali tapi ya sudahlah memang bukan rezeki. Teringat selalu kutipan dari George Soros yaitu, "It's not whether you're right or wrong that's important, but how much money you make when you're right and how much you lose when you're wrong." 

Iya benar banget, mau rugi 7 kali dan untung 3 kali dari 10 proses trading, maka tetap bisa untung asal kita membatasi kerugian dan mebiarkan profit berlari terus , tapi seringkali malah kebalikan. Justru membiarkan rugi terus dengan harapan bisa memantul lagi malah sebaliknya,  terperosok lebih dalam dan ketika untung malah cepat-cepat dijual dan ternyata jalan terus. Makanya memahami dan menguasai psikologis  sangat penting.Kembali ke laptop, kerugian saya yang ingin dibagikan adalah trading di emiten yang tidak liquid. Kalau mau trading, lebih baik di LQ45 atau saham yang liquid atau sedang ramai diperdagangkan. Jangan di tempat yang tidak liquid karena Percaya atau tidak Market Maker dengan seenaknya bisa mengatur bid & Offer sehingga membuat psikologis tidak rasional bahkan analisa teknikal tidak bisa jalan. Lain cerita kalau anda seorang investor, silakan anda beli saja. Saya perhatikan dari sejarah Lho Kheng Hong, Investor ternama di Indonesia, dia mencapai keuntungan yang luar biasa setelah 6 tahun berinvestasi pada perusahaan poultry MBSS yang notabene tidak liquid. Kalau trader, kita membutuhkan speed, liquid dan volatilitas saham tersebut kalau tidak gampang terjebak. Kiranya sharing ini dapat berguna. Selamat berinvestasi!



Friday, March 10, 2017

KESABARAN

Selain disiplin, seorang yang berkecimpung di dunia saham harus sabar. Sering ada singkatan Investor itu harus SADIS alias SAbar dan DISiplin. hehehe. Kesabaran ini adalah salah satu psikologis yang harus dikuasai. Natur manusia yang ingin instant. Orang seringkali berpikir di saham bisa instant kaya, justru orang yang seperti ini yang akan hilang dilibas market. Penulis mengalami semua butuh waktu agar analisa dapat berjalan dengan baik, mungkin 2 hari, mungkin satu minggu, tidak bisa main sulap.

Nah, bagaimana supaya bisa sabar terhadap aanalisa? Pertama,  tetap percaya pada analisa kita yang sudah benar-benar dikerjakan dengan baik, tentu saja diiringi juga dengan trading plan yang jelas sebagai antisipasi . It takes time. Investor yang hebat adalah investor yang menahan penderitaan agar analisanya terjadi. Investor itu menderita :) . Kedua, cobalah alihkan fokus dari market. Jika kita memandangi market terus menerus, pasti akan tergoda untuk pindah ke lain saham. Istirahatlah atau mungkin bisa terus menambah ilmu dengan membaca buku-buku investasi. Warren Buffet sering main Bridge untuk menghindari volatilitas market.

Jadi, marilah kita bersabar nanti saatnya kita akan menuai apa yang kita telah tabur. Selamat berinvestasi!